Selasa, 27 Oktober 2009

Silabus Tafsir Tarbawi I

SILABUS
MATA KULIAH TAFSIR TARBAWI I


Mata Kuliah : Tafsir Tarbawi I
Komponen : Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)
Kode Mata Kuliah: TAR 2306
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam
Program : Strata Satu (S-1)
Bobot : 2 SKS
Dosen Pengampu : Sofyan Hadi, S.Ag., M.Ag.


A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah Tafsir Tarbawi I merupakan bagian dan kelanjutan dari mata kuliah Studi Al-Qur’an. Mata kuliah ini secara khusus diprogramkan untuk para mahasiswa Program Studi dan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Penafsiran atas Al-Qur’an mutlak diperlukan agar pesan dan ajaran yang terkandung di dalamnya dapat diaktualisasikan dalam kehidupan umat Islam. Mata Kuliah Tafsir Tarbawi I mengkaji tentang penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang Allah, nabi dan rasul, manusia, alam semesta, ilmu pengetahuan, masyarakat, kebaikan dan kejahatan, serta kehidupan akhirat. Topik-topik ini merupakan pokok-pokok ajaran Islam dan menjadi dasar yang sangat penting dalam merumuskan konsep pendidikan Islam. Oleh sebab itu, sebagai calon pendidik/guru, para mahasiswa Program Studi dan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan disyaratkan untuk memahami pesan-pesan dan ajaran-ajaran Al-Qur’an mengenai topik-topik tersebut.

B. Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran Mata Kuliah Tafsir Tarbawi I di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau bertujuan agar mahasiswa mampu menggali konsep-konsep kependidikan dalam Al-Qur’an dengan menafsirkan ayat-ayat yang berbicara tentang topik-topik yang menjadi dasar (filosofi) dalam mengembangkan pengetahuan, nilai dan sikap serta keterampilan dalam membentuk pribadi dan masyarakat Islami melalui sebuah sistem pendidikan Islam.

C. Topik Kajian

T M T O P I K
I. Kontrak belajar dan pengantar kuliah
II. Pengertian tafsir, ta`wil dan terjemah, persamaan dan perbedaan, serta hubungan antara ketiganya
III. Macam-macam tafsir: Al-tafsîr bi al-riwâyah, bi al-dirâyah, dan bi al-isyârah
IV. Corak-corak tafsir: Al-tafsîr al-shûfîy, al-fiqhîy, al-falsafîy, al-`ilmîy, dan al-adabîy wa al-ijtimâ`iy
V. Metode-metode tafsir: Al-tafsîr al-tahlîlîy, al-ijmâliy, al-muqâran dan al-mawdlû`iy
VI. Tafsir ayat-ayat tentang Allah
VII. Tafsir ayat-ayat tentang nabi dan rasul sebagai prototipe pendidik
VIII. Ujian Tengah Semester
IX. Tafsir ayat-ayat tentang manusia sebagai individu
X. Tafsir ayat-ayat tentang manusia sebagai makhluk sosial
XI. Tafsir ayat-ayat tentang alam semesta
XII. Tafsir ayat-ayat tentang ilmu pengetahuan
XIII. Tafsir ayat-ayat tentang masyarakat
XIV. Tafsir ayat-ayat tentang kebaikan dan kejahatan
XV. Tafsir ayat-ayat tentang kehidupan akhirat
XVI. Ujian Akhir Semester

D. Strategi Pembelajaran

Perkuliahan Tafsir Tarbawi I dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan active learning, yang mana semua anggota kelas terlibat aktif dalam proses pembelajaran pada setiap tatap muka perkuliahan. Topik kajian pada tatap muka pertama s.d. kelima, yang merupakan pengantar dan metodologi tafsir, disampaikan oleh dosen dengan metode ceramah (lecturing) dikombinasi dengan tanya jawab dan pemberian tugas. Untuk menerapkan metode ceramah, digunakan media bantu OHP atau In-Fokus/LCD, serta media langsung berupa kitab-kitab tafsir dan kitab-kitab kamus dan mu`jam. Tanya jawab dilaksanakan setelah dosen memberikan ceramah. Adapun pemberian tugas berupa membaca dan meresume literatur yang berkaitan dengan topik kajian pada pertemuan berikutnya. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mempersiapkan diri pada setiap tatap muka perkuliahan sehingga dapat menyerap materi yang disampaikan dosen secara aktif dan efektif. Alokasi waktu untuk tatap muka pada bagian ini adalah sebagai berikut: Pembukaan kuliah, meliputi kegiatan presensi dan apersepsi, + 15 menit; ceramah + 50 menit; tanya jawab + 20 menit; dan penutupan kuliah, meliputi kegiatan membuat rangkuman dan ringkasan perkuliahan serta kegiatan evaluasi, + 15 menit.
Untuk topik kajian pada tatap muka keenam s.d. terakhir, kecuali tatap muka kedelapan dan keenam belas yang disediakan untuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester, digunakan metode pemberian tugas, diskusi, ceramah, dan tanya jawab. Untuk keperluan ini, mahasiswa dikelompokkan ke dalam beberapa small group, sesuai dengan jumlah topik kajian, yang diberi tugas membuat makalah yang merupakan laporan hasil penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan topik yang ditentukan sekaligus mempresentasikannya dalam forum kelas untuk didiskusikan. (Untuk efektivitas diskusi, mahasiswa diwajibkan untuk menyerahkan makalah kelompok kepada dosen dan membagikan photo copy makalah kepada anggota kelas paling lambat sehari sebelum didiskusikan). Setelah diskusi kelas, dosen memberikan komentar/ulasan, tanggapan, dan saran, dengan metode ceramah, terhadap masalah-masalah yang timbul dan berkembang dalam diskusi mahasiswa untuk mengarahkan dan membimbing mahasiswa dalam memahami teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan topik kajian. Seusai dosen memberikan ceramah, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan dosen. Dengan demikian akan terjadi dialektika pemikiran antara dosen dengan mahasiswa dan antara mahasiswa dengan mahasiswa. Alokasi waktu untuk tatap muka pada bagian ini adalah sebagai berikut: Pembukaan kuliah, meliputi kegiatan presensi dan apersepsi, + 15 menit; presentasi makalah dan diskusi + 60 menit; ceramah dan tanya jawab + 15 menit; dan penutupan kuliah, meliputi kegiatan membuat rangkuman dan ringkasan perkuliahan serta kegiatan evaluasi, + 10 menit.

E. Evaluasi

Penilaian hasil belajar mahasiswa untuk mata kuliah Tafsir Tarbawi I dihitung berdasarkan akumulasi dari hasil evaluasi aspek-aspek berikut.
1. Tugas Mandiri (15%), mencakup:
a. Presensi/kehadiran kuliah.
b. Keaktifan dalam proses pembelajaran, mencakup keaktifan bertanya kepada dosen dan bertanya, memberi tanggapan, kritik, serta saran kepada penyaji makalah.
c. Laporan hasil penafsiran (tugas individual), meliputi bahasa, metode, materi, sumber, dan analisis.
2. Tugas terstruktur (15%), mencakup:
a. Catatan kuliah pra-tatap muka/resume.
b. Makalah kelompok, meliputi aspek bahasa, metode, materi, sumber, dan analisis.
c. Presentasi makalah, meliputi penguasaan materi, keterampilan menjelaskan, dan kemampuan berargumentasi.
3. Ujian Tengah Semester (35%).
4. Ujian Akhir Semester (35%).

F. Referensi
أ- كتب التفسير وعلوم القرأن:
1. أبو جعفر محمد بن جرير الطبرى, جامع البيان عن تأويل القرأن (مصر: مصطفى البابى الحلبى, 1954).
2. أبو الفداء الحافظ ابن كثير الدمشقى, تفسير القرأن العظيم (بيروت: دار الفكر, 1412هـ - 1992م).
3. أحمد مصطفى المراغى, تفسير المراغى (بيروت: دار الفكر, 1394هـ - 1974 م).
4. محمد رشيد رضا, تفسير القرأن الحكيم (بيروت: دار الفكر).
5. أبو القاسم جار الله محمود ابن عمر الخوارزمى الزمخشرى, الكشاف عن حقائق التنـزيل وعيون الأقاويل فى وجوه التأويل (بيروت: دار المعرفة).
6. أبو عبد الله محمد ابن أحمد القرطوبى, الجامع لاحكام القرأن (دار الشعب).
7. أبو الفضل شهاب الدين السيد محمود الألوسى, روح المعانى فى التفسير القرأن العظيم وسبع المثانى (بيروت: دار إحياء التراث العربى).
8. سيد قطب, فى ظلال القرأن (بيروت: دار التراث العربى, 1971 م).
9. عبّاس محمود العقّاد, الإنسان فى القرأن الكريم (بيروت: صيدا).
10. جلال الدين السيوطى الشافعى, الإتقان فى علوم القرأن (بيروت: دار الفكر).
11. منّاع القطّان, مباحث فى علوم القرأن (الطبعة العاشرة؛ القاهرة: مكتبة وهبة, 1417 هـ/1997 م).
12. صبحى الصّالح, مباحث فى علوم القرأن (الطبعة السابعة عشرة؛ بيروت: دار العلم للملايين, 1988).
13. محمد سيّد طنطاوى, مباحث فى علوم القرأن (الطبعة الأولى؛ بيروت: دار الشروق, 1419 هـ/1998 م).
14. محمد عبد العظيم الزرقانى, مناهل العرفان فى علوم القرأن (القاهرة: المكتبة التوفيقية).
15. محمد بن محمد أبو شهبة, المدخل لدراسة القرأن الكريم (الطبعة الجديدة؛ بيروت: دار الجيل, 1412 هـ/1992 م).
16. عبد الحى الفرماوى, البداية فى التفسير الموضوعى (الطبعة الثالثة؛ 1409 هـ/1988 م).
17. Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Quran Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Tafsirnya (Jakarta: 1975).
18. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Cet. XI; Bandung: Mizan, 1416 H./1995 M.).
19. M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhu`i atas Pelbagai Persoalan Umat (Cet. V; Bandung: Mizan, 1417 H./1997 M.).
20. Fazlur Rahman, Major Themes of the Qur’an, diterjemahkan oleh Anas Mahyuddin dengan judul Tema Pokok Al-Qur’an (Cet. I; Bandung: Pustaka, 1403 H./1983 M.).
21. Aisyah Abdurrahman (Bintusy-Syathi`), Maqâl fiy al-Insân: Dirâsat Qur’âniyyah, diterjemahkan oleh M. Adib al-Arief dengan judul Manusia: Sensitivitas Hermeneutika Al-Qur’an (Cet. I; Yogyakarta: LKPSM, 1997).
22. Abdurrahman saleh Abdullah, Educational Theory: A Quranic Outlook, diterjemahkan oleh M. Arifin dan Zainuddin dengan judul Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an (Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 1994).
23. Yunahar Ilyas dan Muhammad Azhar (ed.), Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an (Cet. I; Yogyakarta: LPPI, 1999).
24. Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan (Tafsir al-Ayat al-Tarbawiy) (Cet. I; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002).

ب- كتب المعجم
1. محمد فؤاد عبد الباقى, المعجم المفهرس لألفاظ القرأن الكريم (الطبعة الثانية؛ بيروت: دار الفكر, 1401 هـ - 1981 م).
2. الراغب الأصفهانى, معجم مفردات ألفاظ القرأن (بيروت: دار الفكر).
3. إبراهيم أنيس, المعجم الوسيط (بيروت: دار الفكر).
4. أبو الحسين أحمد ابن فارس بن زكريا, معجم مقايس اللغة (الطبعة الثانية؛ مصر: شركة مكتبة ومطبعة مصطفى البابى الحلبى وأولاده, 1391 هـ - 1971 م).
5. محمد إسماعيل إبراهيم, معجم الألفاظ والأعلام القرأنية (القاهرة: دار الفكر العربى).
6. أبو الفضل جمال الدين محمد بن مكرم ابن منظور, لسان العرب (دار المصرية للتأليف والترجمة).
7. لويس مألوف, المنجد فى اللغة والأعلام (بيروت: دار المشرق, 1986 م).